Jumat, 15 November 2024

SÌ MIÀN FÓ



Hari Sabtu tanggal 9 November 2024 bukan saja menjadi hari istimewa bagi para pemuja Sì Miàn Fó (四面佛) atau dialihbahasakan sebagai Buddha Berwajah Empat. Hari itu juga bertepatan dengan hari kebesarannya, yang dirayakan setiap tahun. Sì Miàn Fó dalam bahasa Thai dinamakan Phra Phrom, atau Vara Brahma. Dipuja sebagai dewa, mungkin lebih cocok kita namakan sosok ini sebagai Sì Miàn Shén (四面神), atau Dewa Berwajah Empat. Sì Miàn Fó selain dipuja oleh masyarakat Thailand, juga tidak asing bagi Diaspora Tionghoa yang berdominsili di Hongkong, Makau, dan Taiwan.

 

Di Asia Tenggara, terutama Thailand, Sì Miàn Fó dianggap sebagai dewa yang memiliki kekuatan tak terbatas dan mengendalikan kejayaan serta kekayaan dunia ini. Altar Buddha Berwajah Empat di Bangkok, merupakan salah satu tempat ibadah paling populer di Thailand. Altar ini terletak di persimpangan Jalan Ratchadamri dan Jalan Phloen Chit di Erawan, pusat kota Bangkok, dekat dengan Hotel Grand Hyatt dan Sogo Department Store. Arca ini diabadikan dalam kuil granit yang terbuka setinggi 4 meter yang didesain dengan sangat indah. Patung ini duduk tegak di tengah-tengahnya dengan tubuh berwarna emas, dan wajah serta postur yang sama di keempat sisinya.

 

Sì Miàn Fó memiliki empat wajah, delapan telinga, delapan lengan, dan delapan tangan. Masing-masing wajah tersebut menghadap ke empat arah mata angin. Masing-masing wajah tersebut melambangkan cinta kasih universal, welas-asih, simpati, dan ketenangseimbangan. Para peziarah biasanya memberikan persembahan yang terdiri dari 12 batang dupa, 1 buah lilin, dan 4 buah karangan bunga. Masing-masing tiga batang dupa dan sebuah karangan bunga ditempatkan di hadapan wajah arca Sì Miàn Fó. Konon, dewa ini bertanggung jawab atas semua urusan manusia, dan keempat sisinya memiliki tuah yang berbeda. Sisi depan untuk memohon agar bisnis berjalan dengan lancar, sisi kiri untuk memperoleh jodoh atau pernikahan yang bahagia, sisi kanan diperuntukkan untuk mendapatkan kesehatan, dan sisi belakang khusus permohonan guna mendapatkan kekayaan.

 

Banyak wisatawan melakukan perjalanan bolak-balik ke Thailand hingga berkali-kali untuk mengucapkan ikrar dan memenuhi keinginan mereka di hadapan Sì Miàn Fó, terutama di hari kebesarannya. Para bintang film Hong Kong dan Taiwan datang ke Thailand setiap tahun untuk memuja Buddha Berwajah Empat, yang memperlihatkan pesonanya yang begitu kuat. Misalnya, bintang film Deborah, Tony Leung, Sammo Hung, dan Nicholas Tse.

 

Mungkin ada di antara pembaca yang bertanya, mengapa bisa ada kultus pemujaan Sì Miàn Fó di Thailand yang mayoritas penduduknya beragama Buddha Theravada? Semuanya ini bermula di tahun 1951. Saat itu ada proyek pembangunan hotel baru di pusat kota Bangkok yang dinamakan Erawan (yang menjadi pendahulu Hotel Grand Hyatt). Sebutan itu adalah nama gajah surgawi yang merupakan tunggangan Dewa Indra, yakni raja para dewa. Arca Dewa Indra yang sedang menunggang hewan peliharaannya ditempatkan di pojok sebelah depan hotel. Proyek pembangunan hotel tersebut sudah berjalan selama empat tahun, tetapi bangunannya tidak selesai juga. Malahan banyak terjadi kecelakaan kerja di proyek konstruksi tersebut.

 

Pemilik hotel kemudian mengundang Mayor Jenderal Luang Suvitsanpai, yang konon memiliki mata batin dan kemampuan cenayang yang mumpuni. Beliau lalu menginspeksi dan menemukan, bahwa arca Dewa Indra yang sedang menunggang gajah Erawan tidak memadai untuk dijadikan perlindungan. Beliau menganjurkan agar dihadirkan lagi sosok dewa yang lebih perkasa dibandingkan Dewa Indra. Pilihannya jatuh pada sosok yang lebih tinggi daripada Dewa Indra, yakni Dewa Brahma. Ada berbagai perwujudan Dewa Brahma dalam bentuk arca. Kebetulan pada kepercayaan Buddhis ada konsep Empat Brahma Vihara, maka dibuatlah patung Brahma yang berwajah empat. Perwujudan arca Brahma sebetulnya berasal dari keyakinan Hinduisme. Selanjutnya patung Dewa Brahma yang memiliki empat wajah itu didesain dan dibuat oleh para pengrajin. Setelah selesai arca itu ditempatkan di atas sebuah altar di depan hotel. Saat itu dimulai kembali pemujaan Brahma di Thailand, yang sempat padam selama berabad-abad.

 

Minggu lalu ada kabar gembira bagi para pemuja Sì Miàn Fó. Tepatnya di Kawasan Pantai Indah Kapuk, di Simpang Empat Riverwalk Island, sudah diresmikan arca yang serupa dengan yang terdapat di Bangkok. Adalah grup usaha Agung Sedayu Group (ASG), yang telah merintis pengadaannya sejak beberapa waktu sebelumnya. Sebelumnya telah ada tim yang melakukan perjalanan ke Thailand guna mengikuti proses pembuatan patung serta mahkota dan pilar yang dibuat secara handmade. Demikian yang penulis kutip dari laporan Nabila Els di detik.com. (Catat Tanggalnya! Buddha 4 Wajah Hadir di PIK2, 16-Jun-2023).

 

Arca Sì Miàn Fó yang hadir di PIK2 dibuat khusus oleh pengrajin ahlinya, Puan Sarunee Sangsee. Patung berlapis emas ini membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga mencapai bentuk akhirnya. Belum lagi bagian pedestal dan atapnya yang dibuat di daerah Suphan Buri, Thailand. Bagian dasar, atap, dan tiang penyangga pada seluruh permukaannya ditutupi oleh potongan-potongan kaca warna-warni yang disusun secara artistik. Setelah keseluruhan arca dan bagian pendukungnya rampung, masih ada inspeksi ketat dari Kementerian Kebudayaan Thailand. Seluruh karya seni ini adalah buatan tangan dan merupakan keunikan tersendiri.

Semoga dengan telah diresmikan dan dibukanya keberadaan Sì Miàn Fó di PIK2, properti yang dipersembahkan oleh Agung Sedayu Group ini, dapat dijadikan tempat beribadah yang baru bagi umat Buddha dan Tridharma di Indonesia.

 

 

sdjn/dpn/241111